Ilzamha Khadijah. Diberdayakan oleh Blogger.

Probiotic Day (Hari Probiotik) 29 Juli 2016



Probiotic Day (Hari Probiotik)

29 Juli 2016

Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan S.TP, M.Sc.

            Seminar mengenai probotik ini diselenggarakan oleh Universitas Gadjahmada yang bekerjasama dengan   Universitas Udayana beserta pihak lainnya membahas seputar perkembangan probiotik di dunia kesehatan saat ini, seminar tersebut mengundang dua pembicara dari bidang kesehatan yaitu Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si., Sp. MK (K) ketua PERMI (Persatuan Mikrobiologi Indonesia), dan Prof. dr. M. Juffrie, Sp.AK, Ph.D dosen fakultas kedokteran UGM, serta dua pembicara dari bidang pangan Ir. Sri Nurfiani GM Operation PT. Yummy Food Utama dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc dosen fakultas teknologi pertanian UGM. Dihadiri oleh ratusn peserta dari dalam dan luar Bali, gabungan dari beberapa organisasi probiotik di Indonesia yaitu PERMI dan ICLAB gut microbiota, para pembicara satu per satu mempresentasikan pandangan serta informasi baru terkait probiotik.
            Posisi probiotik dalam dunia kesehatan saat ini memasuki teori baru, Prof. Juffri sebagai spesialis anak menerangkan bahwa kemampuan kognitif seorang anak dapat terganggu apabila keseimbangan mikrobiota dalam saluran cerna nya tidak seimbang, oleh karenanya dimunculkan solusi yang saat ini sedang marak dilakukan yaitu transplantasi feses. Metode transplantasi feses juga dapat mengatasi Inflammatory bowel disease (IBD), feses dari orang yang sehat dimasukkan oral pada penderita IBD untuk memperbaiki keseimbangan mikrobiota yng ada dalam perut penderita. Secara umum secara kesehatan probiotik memiliki kemampuan untuk menjadi barier intestinal, meningkatkan imunologi, sebagai antibakteri pada suatu penelitian konsumsi probiotik dapat mempersingkat waktu diare, memiliki efek motilitas serta beberapa probiotik dapat menjadi pencegah atau dapat mengurangi alergi (Am. J. Gastroenterol, 2012). Namun bakteri probiotik membutuhkan nutrisinya atau biasa disebut Prebiotik. Prebiotik haruslah memenuhi syarat untuk dapat bertahan dalam asam lambung, dapat dicerna di usus kecil, dapat difermentasi di usus besar, dan harus dapat memacu satu atau sejumlah bakteri baik seperti bifidobacteria, lactobacilli dll. Penelitian prebiotik dari golongan karbohidrat tak tercerna (non digestible carbohydrates) terbukti dapat meningkatkan sejumlah probiotik dalam pencernaan, dan dapat memodulasi imun dalam tubuh.


            Probiotik merupakan pendekatan baru untuk mengatasi kesehatan dan penyakit saluran pencernaan, hal ini disampaikan oleh dr. Dewa Made bahwa saat ini telah banyak terdapat bakteri yang resisten terhadap antibiotik (Multi drug resistance). Tahun 1972 bakteri lambung Helicobacter pylori penyebab  magh ditemukan, dan hal tersebut mengubah mindset para ahli tentang strerilitas gastrointestinal manusia. Saat ini banyak ditemukn bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik, hal tersebut membuat para ahli kedokteran mencari jalan alternatif lain dengan menggunakan probiotik sebagai musuh alami dari bakteri resisten antibiotik dalam saluran pencernaan, oleh karenanya saat ini dipertimbangkan antara memperbaiki regulasi tau peraturan penggunaan antibiotik atau memodulasi probiotik. Modulasi probiotik yang akan ditempuh memerlukan data tetang kemampuannya untuk dapat digunakan secara klinis. Manfaat probiotik saat ini dalam bidang kedokteran pun mulai beragam antara lain: sebagai antioksidan, imunomodulator, antibakterial tertentu, dan sebagai treatment penyakit degeneratif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenai Saya

Foto saya
Keinginan saya : Saya ingin memadupadankan antara sejarah pangan dan pola DNA manusia hehehe My wish : I want find out what the relationship between food and human's DNA hehehe

Pengikut